Versi1.0 - Oktober 2017 . Tim Penyusun: Bidang Karantina Tumbuhan Non Benih . Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati . PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI BADAN KARANTINA PERTANIAN . KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2017 . Seri Pedoman Sertifikasi Fitosanitari Komoditas Ekspor Indonesia 78 . BAB I
Home / KOMODITAS EKSPOR THAILAND Indonesia semakin melebarkan sayapnya untuk mengekspor komoditas ke berbagai negara. Setelah sebelumnya Indonesia memang sudah memiliki negara tujuan ekspor, baik di Asia atau pun Eropa. Komoditas memang menjadi andalan ekspor Indonesia, hasil komoditi Indonesia sudah memiliki pasar tersendiri di Luar negeri sehingga sudah memiliki negara langganan ekspor Indonesia. Seperti Sulawesi Utara yang mengeskpor 7 komoditi unggulan ke Thailand. Ekspor tersebut dilakukan karena permintaan komoditas di negara tersebut sangat tinggi. Tujuh komoditas yang akan di ekspor ke Thailand Antara lain, tepung kelapa, ikan kaleng, ikan hias, bungkil sawit, arang tempurung, mutiara dan gurita beku. Sebelumnya di tahun 2014 Sulawesi Utara Sulut mengekspor tepung kelapa ke Thailand sebanyak 25 ton dengan nilai USD dan ikan hias sebanyak 456 kilogram kg dan menghasilkan devisa sebesar 800 dolar USD. Hal tersebut akan di manfaatkan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas ke Thailand. Sebab Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang memiliki Prospek besar untuk dijadikan negara tujuan ekspor komoditas. Ekspor Hasil Komoditas Ke Thailand Thailand menjadi negara di Asia Tenggara yang dijadikan sebagai negara tujuan ekspor komoditas Indonesia, baik komoditas hayati dan Non hayati. Walaupun ekspor masih di Dominasi oleh sektor perikanan dan perkebunan, namun secara bertahap ekspor sektor lainnya terus mengalami pertumbuhan. Kali ini Thailand membidik dua komoditi baru yaitu mutiara dan gurita beku. Ekspor Mutiara sudah masuk 46,62 kg dengan nilai sebesar USD dan Gurita beku sebanyak 40 Ton dengan jumlah 240 USD. Selain itu, Ekspor sektor industri juga cukup mendominasi di Thailand. Hampir setiap tahun ekspor komoditas sektor Industri ke Thailand terus mengalami peningkatan seperti besi baja, mesin dan otomotif yang tahun 2015 mencapai 10 Ekspor Komoditas unggulan Thailand Sumber Kemenperin Besi Baja, Mesin-mesin dan Otomotif Kimia Dasar Pengolahan Tembaga, Timah dll. Makanan dan Minuman Elektronika T e k s t i l Pulp dan Kertas Alat-alat Listrik Pengolahan Kelapa/Kelapa Sawit Plastik Jumlah Ekspor Komoditi ke Thailand Thailand menjadi salah satu negara tujuan ekspor komoditas unggulan Indonesia. Hampir setiap tahun ekspor komoditi ke Negeri Gajah Putih itu pun terus mengalami peningkatan. Kini pemerintah sedang fokus untuk meningkatkan nilai ekspor ke Thailand. Dan berikut adalah 31 ekspor ke Thailand dalam kurun waktu 2012 – 2015. 31 Komoditi Ekspor Thailand 2012 – 2015 No. Kelompok Hasil Industri 2012 2013 2014 2015 Trend 1 Besi Baja, Mesin-mesin dan Otomotif -8,11% 2 Kimia Dasar -11,36% 3 Pengolahan Tembaga, Timah dll. -13,54% 4 Makanan dan Minuman -4,96% 5 Elektronika -8,52% 6 T e k s t i l -5,00% 7 Pulp dan Kertas -3,12% 8 Alat-alat Listrik 11,64% 9 Pengolahan Kelapa/Kelapa Sawit 0,13% 10 Plastik 2,08% 11 P u p u k 15,25% 12 Produk Farmasi 17,45% 13 Keramik, Marmer dan Kaca -9,34% 14 Barang-barang Kimia lainnya -10,34% 15 Pengolahan Karet -3,94% 16 Kosmetika 6,38% 17 Rokok 13,30% 18 Minyak Atsiri 24,53% 19 Kulit, Barang Kulit dan Sepatu/Alas Kaki 22,28% 20 Makanan Ternak 7,46% 21 Pengolahan Aluminium -19,56% 22 Pengolahan Kayu 4,93% 23 Alat Olah Raga, Musik, Pendidikan dan Mainan 1,41% 24 Pengolahan Tetes 25,74% 25 Peng. Emas, Perak, Logam Mulia, Perhiasan dll. -16,59% 26 Barang-barang Kerajinan lainnya -8,61% 27 Semen dan Produk dari Semen -37,63% 28 Kamera dan Alat-alat Optis -17,41% 29 Pengolahan Rotan Olahan -18,78% 30 Pengolahan Hasil Hutan Ikutan -6,66% 31 Komoditi lainnya 18,28% TOTAL -6,04% Ekspor Perikanan ke Thailand Thailand termasuk negara yang paling sering mengimpor ikan dari Indonesia. Dari beberapa negara tujuan ekspor perikanan, Thailand menjadi negara pengimpor ikan terbesar dari Indonesia. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik BPS di tahun 2012 ekspor ikan ke Thailand mencapai 42 974,2 Ton dengan nilai mencapai 78 316,3 USD, lalu di 2013 mencapai 44 777,9 Ton dengan nilai mencapai 69 040,3 USD, dan di 2014 ekspor ke Thailand meningkat menjadi 47 920,3 Ton dengan nilai 68 782,8 USD. Ekspor Perikanan Indonesia No Negara Tujuan 2011 2012 2013 2014 2015 Berat Bersih ton 1 Jepang 35 010,2 29 236,6 33 116,6 25 118,1 26 167,2 2 Hongkong 215,8 138,4 217,5 75,9 110,3 3 Taiwan 305,8 255,5 351,1 360,0 125,5 4 Thailand 12 824,8 42 974,2 44 777,9 47 920,3 34 868,8 5 Singapura 699,7 360,8 572,4 658,2 441,2 6 Vietnam 2 675,9 3 320,0 2 678,5 2 234,5 1 165,6 7 Australia 130,8 91,5 127,1 118,1 70,6 8 Amerika Serikat 4 117,1 4 515,5 4 199,3 2 359,9 1 477,2 9 Belanda 348,2 156,0 74,8 946,2 41,8 10 Belgia 58,5 10,0 209,4 41,0 25,7 11 Lainnya 15 398,1 24 669,3 26 022,8 21 278,8 12 971,4 Jumlah 71 784,9 105 727,8 112 347,4 101 111,0 77 465,3
Biodiversitasatau keanekaragaman hayati merupakan salah satu aspek lingkungan yang sangat penting untuk dilestarikan. Aspek ini mencakup kepercayaan serta aspek-aspek non-ekonomi dan non-lingkungan lainnya. Timah sendiri merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia. Sumber daya alam ini terletak di Bangka Belitung.
Kegiatan ekspor memberikan dampak positif bagi suatu negara karena sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, tak terkecuali Indonesia. Ekspor juga menjadi salah satu sumber pendapatan negara terbesar. Barang-barang yang dijual ke luar negeri bisa dihargai berkali-kali lipat, sesuai dengan kondisi perekonomian negara yang dituju. Ekspor barang ke luar negeri juga dikenakan pajak yang akan masuk ke dalam kas negara. Sebagai negara yang dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, berbagai macam komoditas yang dihasilkan Indonesia sangat diminati di mancanegara bahkan beberapa komoditas menjadikan Indonesia sebagai produsen nomor satu. Komoditas itu, selain digunakan untuk keperluan dalam negeri, juga dijual ke luar Indonesia atau ekspor. Sebelumnya, apakah yang dimaksud dengan komoditas? Dilansir dari Investopedia, komoditas adalah bahan mentah untuk produksi yang diperjualbelikan dan dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu. Ekspor berbagai komoditas ini merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada saat ini, ekspor Indonesia didominasi oleh ekspor non-minyak dan gas yang porsinya mencapai lebih dari 90 persen. Dengan demikian, ekspor minyak dan gas tidak mendominasi ekspor Indonesia. Kementerian Perdagangan, melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia PPEI, membagi daftar komoditas ekspor nasional ke dalam dua kategori yaitu produk utama Indonesia dan produk potensial Indonesia. Berikut ini adalah 10 komoditas ekspor terbesar Indonesia. Udang Indonesia Sebagai negara maritim, tidak heran kalau udang dijadikan komoditas utama ekspor Indonesia. Badan Pusat Statistik BPS mencatat, nilai ekspor udang dan perikanan sepanjang 2020 lalu mencapai US$ 3,51 miliar. Komoditas perikanan jadi salah satu yang masih mengalami surplus meski pandemi menghantam. Negara tujuan ekspor Jepang, Hong Kong, China, Singapura, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, AS, Belgia, Inggris. Kopi Dengan iklim tropis yang dimiliki, Indonesia sangat cocok untuk budidaya kopi dan hasilnya memang mencatatkan diri sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. Kopi yang diekspor Indonesia termasuk jenis robusta dan arabika. Juga olahan lain seperti kopi luwak. Negara tujuan ekspor Brasil, Spanyol, Italia, Turki, Argentina, AS, Inggris, India, China, Thailand, Jepang, Vietnam, Pakista, Malaysia, Hong Kong Minyak Kelapa Sawit Indonesia adalah produsen kelapa sawit nomor satu dunia. Tak heran jika komoditas ini selalu menjadi komoditas ekspor utama Indonesia. Mengutip dari Kompas, sepanjang 2020 lalu, minyak kelapa sawit menempati peringkat pertama di deretan produk ekspor nonmigas dengan nilai US$20,72 miliar. Negara tujuan ekspor India, China, Malaysia, Pakistan, Singapura, Bangladesh, Vietnam, Yordania, Tanzania, Afrika Selatan, Mesir, Iran, Jerman, Spanyol, Turki, Italia, Rusia, AS. Kakao Sama halnya dengan kopi, kakao juga tumbuh subur di Indonesia. Kakao merupakan bahan baku pembuatan coklat yang banyak dibutuhkan oleh industri coklat di Eropa. Negara tujuan ekspor Malaysia, Singapura, Thailand, China, India, Jepang, Filipina, Taiwan, Sri Lanka, AS, Brasil, Kanada, Jerman, Belanda, Rusia, Swis, Belgia, Inggris Karet dan Produk Karet Karena luasnya perkebunan sawit di Indonesia menjadi karet sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia. Di sektor perkebunan, karet menyumbang devisa terbesar kedua setelah kelapa sawit Negara tujuan ekspor Jepang, Malaysia, Filipina, Australia, Thailand, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Sri Langka, Korea Selatan, AS, Inggris, Jerman, Belgia, Italia, Belanda, Kanada, Arab Saudi, Mesir Tekstil dan Produk Tekstil TPT adalah komoditas tekstil dan produk tekstil. Seperti diketahui, industri tekstil Indonesia tumbuh cukup pesat. Produk-produk tekstil Indonesia pun diekspor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri mode dunia. Negara tujuan ekspor AS, Inggris, Jerman, Panama, Italia, Kanada, Meksiko, Belanda, Spanyol, Prancis, Sri Lanka, Korea Selatan, Arab Saudi Alas Kaki Dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, Indonesia menjadi produsen alas kaki terbesar keempat dunia pada 2019, dengan kapasitas produksi juta pasang alas kaki dalam setahun. Negara tujuan ekspor AS, Belgia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Meksiko, Spanyol, Kanada, Chili, Panama, Meksiko, Turki, Jepang, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Australia, China, Hong Kong Elektronika Indonesia juga cukup unggul dalam memproduksi barang elektronik. Negara tujuan ekspor Jepang, Taiwan, Korea Selatan, China, Malaysia, Hong Kong, Australia, Singapura, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Belgia, Polandia, AS, Inggris Komponen Kendaraan Bermotor Otomotif Berbagai pabrikan otomotif sudah membuka pusat produksinya di Indonesia. Di antaranya, Nissan, Suzuki, Mercedes Benz, Daihatsu, Isuzu, hingga BMW. Hal ini membuat Indonesia cukup unggul dalam produksi komponen kendaraan bermotor. Negara tujuan ekspor AS, Prancis, Inggris, Jerman, China, Malaysia, Vietnam, Australia, Hong Kong, Jepang, Singapura, Thailand, Sri Langka, India, Pakistan, Filipina, AS, Kanada, Arab Saudi. Furniture dan Produk mebel Indonesia memiliki alam dengan hutan yang sangat luas. Tidak heran jika hasil kayunya menjadikan Indonesia memiliki komoditas furnitur kayu yang sangat besar. Melimpahnya produksi kayu dan hasil hutan menjadikan Indonesia juga mengekspor produk mebel paling unggul di dunia. Negara tujuan ekspor AS, Prancis, Inggris, Belanda, Belgia, Spanyol, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, China, Afrika Selatan Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 12% per tahun di Akseleran. Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK dengan nomor surat KEP-122/ sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi 021 5091-6006 atau via email [email protected] Penulis Raymas Putro Editor Rimba Laut
Hayati N., & Nugroho, T. R. D. A. (2018). (2016). Analisis Daya Saing Komoditi Ekspor Unggulan Indonesia di Pasar Internasional. Ekonomi Pembangunan, 14(02), 149-159. Vikaliana, R. (2017). Analisis Identifikasi Sektor Perekonomian Sebagai Sektor Basis dan Sektor Potensial di Kota Bogor. Wicaksono, A. E. (2019). Analisis Sektor Basis
Piotr Arnoldes/pexels Cari tahu macam-macam sumber daya unggulan tiap negara anggota ASEAN dari artikel ini, yuk! - Sepuluh negara anggota ASEAN mempunyai sumber daya alam unggulan yang menguntungkan untuk negara-negara tersebut. Tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan penduduknya, sumber daya unggulan negara-negara ASEAN juga dimanfaatkan untuk kegiatan ekspor-impor. Kegiatan ekspor dan impor ini penting dilakukan tiap negara ASEAN untuk menjalin kerja sama internasional, memenuhi kebutuhan, dan membantu negara lain. ASEAN Association of Southeast Asian Nations berdiri pada 8 Agustus 1967 dengan tujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat ASEAN adalah dengan melakukan ekspor-impor sumber daya unggulan. Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman untuk mengenal contoh sumber daya unggulan tiap negara ASEAN, baik dalam bentuk hayati maupun non hayati. Yuk, simak! Sumber Daya Unggulan Tiap Anggota ASEAN 1. Indonesia Di Indonesia, hasil pertanian merupakan salah satu komoditas ekspor yang dikenal luas oleh bangsa-bangsa asing. Selain pertanian, Indonesia juga unggul dalam produk perkebunan seperti kopi, kelapa sawit, kakao, dan karet. Sementara itu, dalam bentuk sumber daya alam non hayati, Indonesia memiliki keunggulan bahan tambang berupa minyak bumi, gas alam, emas, timah, dan tembaga. Baca Juga 8 Manfaat Kerja Sama Negara ASEAN di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Sementaraitu berdasarkan data BPS (2022) terlihat bahwa pada tahun 2021 Cumi-Sotong-Gurita merupakan komoditas ekspor perikanan Indonesia terbesar ketiga setelah Udang dan TCT (Tuna-Cakalang-Tongkol). Ekspor Cumi-Sotong-Gurita dalam 10 tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2012 volume ekspor Cumi-Sotong-Gurita Beberapa daerah di Indonesia memiliki komoditas hayati dan non hayati unggulan. Komoditas daerah tersebut sudah memiliki pasarnya sendiri, baik pasar domestik ataupun pasar Internasional. Hampir setiap tahunnya jumlah ekspor hayati dan non hayati tanah air terus mengalami peningkatan. Selain itu, komoditas Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan dengan negara lain, sehingga banyak yang menyukai komoditas asal Indonesia Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan menjadi penopang hampir 80% kebutuhan sawit di Dunia, selain itu Indonesia juga sebagai produsen kakao terbesar kedua didunia setelah Pantai Gading. Sehingga banyak komoditas Indonesia yang berhasil menguasai pasar global. Hal tersebut sangat di imbangi dengan permintaan yang tinggi namun produksi komoditas pun terus meningkat. Jenis Komoditas Non Hayati Indonesia bukan hanya dikenal sebagai negara penghasil komoditas hayati terbesar di dunia. Indonesia juga dikenal sebagai negara penghasil komoditas non hayati terbaik di dunia. Beberapa daerah di Indonesia memiliki komoditas Non hayati, seperti daerah penghasil minyak bumi yang ada di Aceh, Sumatera utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah Cilacap,Irian Jaya, dan Kalimantan. Lalu ada Daerah Penghasil Batubara seperti, Sumatera Selatan Bukit Asam Indarung ,Kalimantan Timur, Lembah Sungai Berau , Kalimantan tengah Purukcahu. Daerah Penghasil Emas dan Perak seperti, Aceh Meulaboh, Riau Logos, Bengkulu Rejang Lebong, Sulawesi Utara Bolaang Mongondow,Minahasa, Kalimantan Barat Sambas, Jawa Barat Cikotok,Pongkor, dan Freeport Timika, Papua Jenis Komoditi Non Hayati Minyak bumi Batu Bara Bijih besi Tembaga Bauksit Marmer Yodium Gas Alam Nikel Emas dan Perak Nilai Ekspor Komoditas Non Hayati Indonesia Nilai ekspor komoditas non hayati Indonesia terus mengalami peningkatan hampir setiap tahunnya. Ekpsor non hayati seperti Batu bara, tembaga, aluminium masih cukup tinggi. Mengutip data Kementerian ESDM, pada tahun 2012 jumlah produksi batubara Indonesia mencapai 231,017, MT , jumlah ekspor mencapai 175,622, MT dan penjualan dalam negeri mencapai 49,571, MT. lalu di tahun 2013, jumlah produksi batubara Indonesia sebesar 272,046, MT, Batu bara yang di ekspor 207,066, MT dan penjualan dalam negeri 57,442, MT Ekspor Batu Bara Menurut Negara Tujuan Utama, 2010 – 2015 Negara Tujuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Berat Bersih 000 Ton Jepang 35 266,7 35 364,0 35 518,3 37 711,5 35 584,6 35 584,6 Hongkong 9 706,2 11 868,2 11 984,8 12 964,3 12 581,6 12 581,6 Korea Selatan 43 275,6 39 598,2 37 899,1 36 273,3 35 631,5 35 631,5 Taiwan 25 002,2 27 131,8 29 105,2 28 323,3 27 271,8 27 271,8 Tiongkok1 74 805,0 104 143,4 115 702,1 130 393,4 99 280,3 99 280,3 Thailand 13 081,8 13 293,9 14 676,0 14 365,0 16 241,5 16 241,5 Pilipina 11 110,9 10 989,7 11 636,2 14 508,8 15 021,3 15 021,3 Malaysia 15 535,7 17 337,5 16 138,0 17 128,9 14 494,0 14 494,0 India 51 254,3 74 723,2 96 076,0 118 288,5 136 352,1 136 352,1 Amerika Serikat 1 936,5 805,4 215,6 1 177,4 1 311,8 1 311,8 Belanda 2 719,1 2 848,4 154,3 172,2 0,0 0,0 Italia 6 306,3 5 080,8 4 082,8 3 016,6 3 516,3 3 516,3 Spanyol 1 564,3 3 559,3 5 704,8 4 078,0 4 071,5 4 071,5 Lainnya 7 279,8 6 654,3 5 414,0 5 924,0 6 880,1 6 880,1 Jumlah 298 844,4 353 398,1 384 307,2 424 325,2 408 238,4 408 238,4 Nilai Ekspor Batu Bara, 2010 – 2015 Negara Tujuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai FOB 000 000 US$ Jepang 2 801,3 3 755,4 3 606,8 3 225,1 2 593,7 2 593,7 Hongkong 626,1 966,8 867,8 823,3 727,4 727,4 Korea Selatan 2 514,6 2 740,0 2 545,2 2 068,1 1 877,3 1 877,3 Taiwan 1 758,0 2 400,2 2 418,7 2 018,6 1 735,7 1 735,7 Tiongkok1 4 391,8 7 568,9 7 305,5 6 894,0 4 725,7 4 725,7 Thailand 674,6 865,1 978,2 838,8 851,4 851,4 Pilipina 798,9 955,6 970,6 1 007,2 921,8 921,8 Malaysia 1 082,9 1 559,9 1 304,8 1 137,3 817,6 817,6 India 2 420,2 4 681,5 4 933,9 5 526,9 5 672,7 5 672,7 Amerika Serikat 90,1 51,7 14,1 73,9 79,8 79,8 Belanda 223,4 259,4 12,8 14,3 0,0 0,0 Italia 544,4 599,7 378,6 240,8 244,8 244,8 Spanyol 80,6 234,9 361,2 206,8 187,2 187,2 Lainnya 492,5 582,8 468,1 426,3 384,2 384,2 Jumlah 18 499,4 27 221,9 26 166,3 24 501,4 20 819,3 20 819,3 Sumber BPS Ekspor Minyak Bumi Mentah Menurut Negara Tujuan Utama, 2010 – 2015 Negara Tujuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Berat Bersih 000 Ton Jepang 4 441,5 6 307,9 6 624,0 5 436,6 4 430,2 3 654,8 Korea Selatan 4 321,1 3 231,2 2 500,9 1 364,5 1 105,9 1 073,5 Taiwan 556,2 317,1 44,4 490,1 819,0 711,6 Tiongkok1 1 208,4 730,4 209,8 290,0 315,4 1 599,9 Thailand 775,4 674,5 1 421,4 1 030,3 1 045,2 2 190,1 Singapura 1 171,7 2 105,2 1 677,0 1 494,9 1 699,6 1 906,8 Malaysia 731,2 295,1 250,0 438,8 426,2 581,1 Australia 3 209,2 3 022,2 1 839,1 1 732,6 1 695,8 1 735,5 Amerika Serikat 1 519,0 986,8 272,0 691,0 812,0 1 996,8 Lainnya 198,7 149,1 134,5 48,1 50,7 104,0 Jumlah 18 132,4 17 819,5 14 973,1 13 016,9 12 400,0 15 554,1 Sumber BPS Dari data tersebut memang memperlihatkan jumlah ekspor komoditas non hayati Indonesia mengalami peningkatan hampir setiap tahunnya. Peningkatan jumlah ekspor tersebut terjadi hampir di beberapa negara tujuan ekspor komoditas. Saat ini pemerintah sedang fokus untuk meningkatkan negara tujuan ekspor, hal tersebut karena ekspor komoditas sangat berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional. Umumnya komoditas Non Hayati Indonesia digunakan untuk kebutuhan industri, negara yang paling banyak membutuhkan adalah Amerika, Jepang dan Tiongkok. Perkembangan Ekspor Indonesia Berdasarkan Sektor Sumber Grafik
dannon-pemerintah dalam kegiatan perdagangan yang didalamnya termasuk kegiatan ekspor dan impor produk atau komoditi (WTO, 2013a, 2013b, 2013c). Hambatan perdagangan baik tarif mapun non tarif akan mempengaruhi ekspor kayu lapis Indonesia ke Negara tujuan ekspor utama. Terkait dengan hal tersebut di atas tulisan ini bertujuan untuk mengetahui
freepik Contoh komoditas ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN. - Apakah teman-teman tahu apa saja yang menjadi komoditas ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN? Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN yang melakukan kegiatan ekonomi berupa ekspor dan impor komoditas. Yap! Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN lainnya juga melakukan hal yang sama di bidang perdagangan. Ekspor adalah sebuah kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Impor merupakan kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri. Sementara itu, komoditas adalah bahan mentah untuk produksi yang diperjualbelikan dan bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Banyak komoditas ekspor Indonesia yang menjadi favorit sejumlah negara di dunia, termasuk ASEAN, teman-teman. Alasannya karena kualitas produk Indonesia yang tinggi. Selain itu, juga karena harganya yang mampu bersaing dengan negara lain. Kali ini Bobo akan menjelaskan beberapa contoh komoditas ekspor Indonesia untuk negara-negara ASEAN. Simak, yuk! 1. Minyak Kelapa Sawit Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar yang mengekspornya ke negara-negara ASEAN hingga negara lain. Pada tahun 2018, Indonesia mengekspor sebanyak 29,3 juta ton minyak kelapa sawit sehingga dijadikan sebagai produsen minyak terbesar di dunia. Baca Juga 8 Manfaat Kerja Sama Negara ASEAN di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan KommoditasEkspor yang Non Hayati. 1. Minyak Bumi : Aceh (Lhoksumawe) ,Sumatera Utara,Sumatera Selatan,Riau, Jawa Timur,Jawa Tengah ( Cilacap ),Jawa Barat (Majalengka) Kalimantan Timur(Sungai Mahakam) ,Kalimantan Selatan Maluku (Pulau Seram & Tenggara) ,Irian Jaya,Kep.Natuna Sebanyak pulau di Indonesia membentang di antara Sabang sampai Merauke dengan total luas wilayah mencapai 7,81 juta kilometer persegi km2. Dua pertiga luas wilayah Indonesia tepatnya sebesar 5,8 juta km2 merupakan wilayah perairan dengan 81 ribu km garis pantai. Secara lebih rinci, 3,25 juta km2 merupakan luas wilayah lautan sementara 2,55 juta km2 merupakan luas wilayah Zona Ekonomi Eksklusif ZEE. Status Indonesia ditetapkan sebagai negara kepulauan melalui Deklarasi Djuanda pada tahun 1957 yang diperkuat dengan Konvensi Hukum Laut atau United Nations Convention on the Law of the Sea UNCLOS. Bila ditinjau dari segi geopolitik, posisi laut Indonesia sangat strategis sebab berada di antara Samudra Pasifik dan Hindia. Hal ini menjadikan laut Indonesia sebagai jalur perdagangan global yang menghubungkan kawasan Asia Pasifik dan Australia. Kekayaan laut Indonesia Angelia/GoodStats Tidak hanya posisi yang strategis bagi jalur perdagangan, laut Indonesia juga dikaruniai dengan keanekaragaman sumber daya alam. Dilihat dari kekayaan biota laut, Indonesia menyimpan sekitar spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 biota terumbu karang. Salah satu potensi terbesar laut Indonesia ialah sumber daya perikanan. Indonesia merupakan salah satu negara eksportir komoditas laut dan perikanan terbesar di dunia dan hingga saat ini masih giat mengupayakan peningkatan nilai ekspor di sektor ini. Di tengah pandemi, ekspor perikanan Indonesia justru meningkat Secara global, pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan nilai ekspor perikanan. Dilansir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP, total nilai ekspor perikanan dunia mencapai 152 miliar dolar AS, turun 7 persen dibandingkan capaian tahun 2019. Beberapa negara seperti China mengalami penurunan ekspor perikanan sebesar 7,8 persen, Norwegia turun 7,5 persen, Vietnam turun 2,1 persen, India turun 15,1 persen, Thailand turun 2,2 persen, dan Ekuador turun 1,5 persen. Sementara itu, nilai ekspor perikanan Indonesia justru meningkat di tengah gempuran pandemi Covid-19. Tercatat pada tahun 2020 nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai 5,2 miliar dolar AS, naik 5,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berkat kolaborasi intensif antara eksportir, pemerintah, dan seluruh stakeholders, Indonesia berhasil naik 2 peringkat ke posisi 8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia pada tahun 2020. Udang jadi komoditas ekspor perikanan unggulan Potensi perikanan di Indonesia diperkirakan mencapai 12,54 juta ton per tahun yang tersebar baik di wilayah perairan Indonesia maupun ZEE. Nilai serta komoditas utama ekspor perikanan Indonesia tahun 2020 Angelia/GoodStats Berdasarkan komoditas, udang unggul dengan nilai ekspor sebesar 2,04 miliar dolar AS sepanjang tahun 2020. Ekspor udang Indonesia menyumbang 8,8 persen nilai impor dunia. Sementara posisi ke-2 ditempati oleh kelompok komoditas tuna-cakalang-tongkol TCT dengan nilai ekspor sebesar 724 juta dolar AS dan menyumbang 5 persen nilai impor dunia. Kelompok cumi-sotong-gurita CSG menempati posisi ke-3 dengan nilai ekspor sebesar 509 juta dolar AS serta menyumbang 6 persen nilai impor dunia. Kelompok rajungan-kepiting berada di posisi ke-4 dengan menyumbang nilai ekspor sebesar 368 juta dolar AS dan 6,8 persen nilai impor dunia. Terakhir, rumput laut menyumbang nilai ekspor sebesar 280 juta dolar AS dan 11,4 persen nilai impor dunia. Terus melaju sepanjang tahun 2021 KKP pun berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi, termasuk melalui upaya peningkatan ekspor komoditas kelautan dan perikanan. Setelah berhasil memecahkan rekor pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 baru memasuki Indonesia, nilai ekspor perikanan Indonesia meningkat lagi sepanjang 2021. Sejak Januari hingga Oktober 2021, nilai ekspor produk perikanan mencapai 4,56 miliar dolar AS, naik 6,6 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2020. Udang menyumbang 40 persen total ekspor perikanan Indonesia, TCT sebesar 13 persen, rajungan-kepiting 11 persen, CSG 10 persen, dan rumput laut 6 persen. Sementara tujuan utama ekspor perikanan Indonesia di antaranya Amerika Serikat sebesar 45 persen, China 15 persen, Jepang 11 persen, negara-negara ASEAN 9 persen, dan Uni Eropa sebesar 6 persen. Potensi kekayaan laut non hayati yang melimpah ruah Garam, salah satu potensi non hayati laut Indonesia KKP Selain itu, kekayaan non hayati laut Indonesia pun juga melimpah dan belum dikelola secara maksimal. Beberapa di antaranya ialah bioteknologi atau biofarmakologi, pemanfaatan garam, sumber daya mineral dan tambang, energi kelautan, jasa pariwisata, dan transportasi. Potensi bioteknologi atau biofarmakologi yakni memanfaatkan pengambilan senyawa bioaktif seperti squalene, omega-3, biopolymers dari mikroorganisme, alga, maupun senyawa organik lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk produk kesehatan, farmasi, kosmetik, dan sebagainya. Luasnya laut Indonesia memperkaya potensi jumlah produksi garam serta pemanfaatannya di Indonesia. Tidak hanya digunakan sebagai sumber makanan, adapun garam dapat dimanfaatkan untuk industri farmasi, pertanian fungisida dan pestisida, kosmetik, serta sebagai media pengobatan. Laut Indonesia juga menyimpan sumber daya mineral dan tambang seperti minyak bumi, gas alam, dan sebagainya. Selain sumber daya mineral dan tambang yang tidak dapat diperbarui, laut Indonesia juga memiliki potensi non hayati yang dapat diperbarui dan dikembangkan sebagai sumber energi terbarukan seperti konversi energi panas laut atau ocean thermal energy conversion, dan masih banyak lagi. Tidak hanya kaya akan sumber dayanya yang dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, Indonesia juga memiliki potensi keindahan laut yang dapat dikelola sebagai jasa pariwisata berbasis wisata bahari yang menunjukkan keindahan serta keanekaragaman flora dan fauna laut Indonesia. Terakhir, Indonesia telah mengembangkan upaya mempercepat jalur distribusi melalui tol laut. Wilayah yang luas dengan letak geografis strategis sangat memungkinkan Indonesia untuk membangun jalur distribusi atau pelayaran baik skala nasional maupun internasional. Pengembangan jasa transportasi di laut Indonesia juga diharapkan dapat mendorong pemanfaatan potensi laut secara lebih maksimal. . 109 476 185 478 363 0 481 376

komoditas ekspor hayati dan non hayati indonesia